Kamis, 22 November 2012

Planet Merkurius (Solar System Series)

Gambar planet Merkurius (courtesy of Wikipedia)


Merkurius adalah planet paling kecil ukurannya di solar system. Diameternya sebesar 4879 km (sekitar 40% lebih kecil dari planet bumi). Planet ini juga merupakan planet yang paling dekat jaraknya dengan matahari. Jaraknya dari matahari sekitar 57,9 juta kilometer. Karena planet yang paling dekat dengan matahari, maka Merkurius memiliki suhu yang paling tinggi di antara planet-planet lainnya. Diperkirakan suhu permukaannya bisa mencapai 430 derajad celcius. Panas banget, ya....! Tetapi pada malam hari ternyata suhunya sangat dingin, bahkan bisa mencapai -170 derajad celcius. Brrrrr......!

Rotasi planet Merkurius sangat lambat. Merkurius membutuhkan waktu 59 hari untuk satu kali putaran pada porosnya. Revolusi (orbital) planet Merkurius lebih cepat daripada bumi. Untuk sekali revolusi Merkurius membutuhkan waktu 88 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan 365,3 hari untuk satu kali revolusi.

Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat. Menurut para ahli planet Merkurius ini memiliki kandungan besi lebih banyak dibandingkan dengan planet-planet lainnya di tata surya.

Orang Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dewa mereka : Merkurius (dewa pembawa pesan dan dewa perdagangan). Dikenal juga sebagai Hermes pada kebudayaan Yunanai atau Nabu pada mitologi Babilonia. Pada masa Hesiod (sekitar abad ke delapan sebelum masehi) orang Yunani sering menyebutnya dengan Stilbon dan Hermaon. Mereka menganggap Merkurius adalah dua benda luar angkasa yang berbeda. Yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi tampak pada saat matahari tenggelam.


Senin, 12 November 2012

Matahari (Solar System Series)



Matahari adalah salah satu bintang yang menjadi pusat tata surya (solar system). Bentuknya seperti bola raksasa, terdiri dari unsur-unsur gas atau plasma yang terikat oleh suatu medan magnet yang sangat kuat. Diameternya kira-kira 1.392.684 km setara dengan 109 kali diameter bumi. Mempunyai massa sekitar 2×1030 setara dengan 330.000 kali massa bumi. Menurut para ilmuwan massa ini senilai 99,86% dari total massa solar system. Diperkirakan 3/4 massa ini berupa hidrogen dan helium, sedangkan sisanya berupa oksigen, karbon, neon, besi dan lain-lain.

Diperkirakan matahari terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun lalu (dari hasil analisa batuan bulan, meteorit dan batuan bumi tertua) dari sekumpulan awan molekul berbentuk piringan yang sangat besar di luar angkasa. Akibat pengaruh gaya gravitasi sebagian material tetap berada di pusat dan sebagiannya lagi terlontar di orbit piringan. Pusat massa pada akhirnya menjadi semakin panas dan padat, kemudian terjadi reaksi termonuklir pada intinya.

Jarak matahari dengan bumi diperkirakan sekitar 149.600.000 kilometer yang selanjutnya dikenal sebagai jarak astronomi dan dibulatkan menjadi 150 juta kilometer.

Gaya gravitasi matahari sekitar 28 kali gaya gravitasi bumi. Gravitasi sebesar inilah yang membuat matahari sanggup menahan planet-planet untuk tetap beredar pada orbitnya mengelilingi matahari.

Radiasi matahari menghasilkan cahaya berupa gelombang elektromagnetik yang mempunyai kecepatan 3 x 108 meter/detik. Cahaya ini memerlukan waktu hanya 8 menit untuk sampai ke bumi.


Minggu, 11 November 2012

Teori Pasang Surut (Seri Terbentunya Alam Semesta)

James Jeans pada tahun 1917 mengemukakan teori pasang surut. Ia berpendapat bahwa terbentuknya planet diakibatkan karena mendekatnya bintang lain ke arah matahari. Dalam keadaan hampir bertabrakan ini timbul gaya pasang surut bersama yang menyebabkan tertariknya sejumlah materi dari matahari dan bintang tersebut. Lama kelamaan materi yang tertarik ini menjadi dingin dan menjadi planet.

Teori ini dibantah oleh Harold Jeffreys pada tahun 1929. Harold berpendapat bahwa hipotesis mendekatnya bintang lain ke arah matahari ini hampir tidak mungkin terjadi.

Teori Bintang Kembar (Seri Terbentuknya Alam Semesta)

Teori Bintang Kembar ini mendasarkan bahwa pada permulaan terbentuknya alam semesta terdapat dua bintang yang saling berdekatan. Akibat dari gaya tarik menarik kedua bintang tersebut, salah satunya meledak berkeping-keping menjadi serpihan-serpihan yang lebih kecil. Serpihan-serpihan tersebut kemudian terpengaruh oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan beredar dalam orbit bintang tersebut.

Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Fred Hoyle sekitar tahun 1956.

Teori ini masih mengandung unsur kelemahan setelah ditemukannya dua bintang identik yang berumur kurang lebih 1 juta tahun. Bintang kembar ini ditemukan oleh para ahli pada Nebula Orion yang berjarak 1500 tahun cahaya dari bumi. Namun kedua bintang tersebut mempunyai perbedaan dalam hal kecerlangan, suhu permukaan dan ukuran keduanya.

Selasa, 06 November 2012

Teori Planetisimal (Seri Terbentuknya Alam Semesta)

Teori planetisimal dicetuskan pertama kali oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada sekitar tahun 1900. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya tata surya disebabkan adanya bintang lain yang melintas dengan jarak yang sangat dekat dengan matahari pada masa awal terbentuknya matahari. Akibatnya terjadi tonjolan pada permukaan matahari. Efek gravitasi menarik material dari matahari berulang kali, mengakibatkan terjadinya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sebagian materi tertarik kembali, sementara sebagiannya lagi terlepas di orbit. Materi-materi yang terlepas tersebut lama kelamaan menjadi dingin dan memadat. Yang kecil disebut planetisimal dan sebagian yang besar disebut protoplanet.

Objek-objek tersebut akhirnya saling bertabrakan dari waktu ke waktu membentuk planet dan satelit. Sisa-sisa materi kemudian menjadi komet dan asteroid.

Kelemahan teori planetisimal :

Materi yang terlepas berasal dari matahari berupa gas bersuhu sangat tinggi akan terlepas bebas di luar angkasa, tidak terikat oleh gravitasi matahari.

Adanya bintang lain yang sangat berdekatan menyebabkan saling mempengaruhi gaya gravitasi yang mengakibatkan satu bintang berubah gerak orbitnya mengelilingi bintang yang lain (dengan pengertian bahwa matahari merupakan salah satu bintang), atau justru terjadi tabrakan bahkan ledakan yang sangat dahsyat akibat gaya tarik menarik kedua bintang tersebut.